GENERASI MUDA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
1.1
Pengertian
Nasionalisme
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme didefinisikan
kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas,
kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme
dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu
identitas yang dimiliki sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok.Sedangkan
Pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli, yaitu
1.
Menurut Ernest
Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.
2.
Menurut Otto Bauar:
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena
perasaan senasib.
3.
Menurut Hans Kohn,
Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.
Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
4.
Menurut L. Stoddard:
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar
individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki
secara bersama di dalam suatu bangsa.
5.
menurut Louis
Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik,
ekonomi, sosial, dan intelektual.
Nasionalisme dalam
arti semangat kebangsaan karena kesamaan kultur artinya pada
persamaan-persamaan kultur yang utama seperti kesamaan darah atau keturunan,
suku bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan dan agama, bahasa dan
kebudayaan. Pada pertumbuhan awal nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah
situasi kejiwaan berupa kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara
langsung kepada negara. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat
pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu,
naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk
mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan
negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal
tumbuhnya ikatan nasionalisme, yang notabene lemah dan bermutu renda.
1.2
Golongan Generasi Muda
Bangsa
Generasi Muda adalah
terjemah dari young generation yang
mengandung arti populasi yang sedang membentuk dirinya. Kata Generasi muda
terdiri dari dua kata yang majemuk, kata yang kedua adalah sifat atau keadaan
kelompok individu itu masih berusia muda dalam kelompok usia muda yang diwarisi
cita – cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak dini telah diwarnai oleh
kegiatan – kegiatan kemsyarakatan dan kegiatan sosial. Maka dalam keadaan
seperti ini generasi muda dari suatu bangsa merupakan young citizen.
Pengertian Generasi
muda erat hubunganya dengan arti generasi muda sebagai generasi penerus. Yang
dimaksud Geberasi Muda secara pasti tidak terdapat satu definisi yang dianggap
paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang mengartikannya tergantung dari
sudut masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu program
pembinaan bahwa “Generasi Muda” ialah bagian suatu generasi yang berusia 0 – 30
tahun.
Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia Balai Pustaka (1994 : 309) generasi muda berasal dari kata
generasi yaitu sekalian orang yang kira – kira sama waktu hidupnya, angkatan
atau turunan. Generasi muda berarti kelompok atau kaum muda.
1.3
Penyebab Menurunnya
Jiwa Naionalisme Generasi Muda Bangsa
Nasionalisme
adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan
kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian
masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap bangsa itu sendiri.
Sekarang
rasa nasionalisme dan kebangsaan sebagian besar dari kita telah memudar,
memudarnya rasa cinta terhadap tanah air ini dilihat minimnya pemahaman remaja
akan nilai-nilai budaya. Remaja sekang lebih cenderung mengikuti budaya barat
yang sangat jauh perbandingannya dengan norma dan adat istiadat bangsa
Indonesia. Remaja sekarang lebih senang dengan hal-hal dan produk-produk impor
dibanding dengan produl lokal sendiri. Mereka bangga jika menggunakan baju atau
barang-barang dari merk luar negeri. Mereka malu menggukan roduk lokal yang
mereka anggap produk lokal itu tidak mengikuti perkembangan zaman.
Penyebab
utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan kebangsaan dari generasi
penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik yang
diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan
kepentingan pribadi dan golongannya daripada mendahulukan kepentingan bangsa
dan rakyat. Kaum tua juga tidak memberikan contoh sikap disiplin dan rasa
tanggungjawab terhadap suatu apapun.Berikut ini adalah penyebab memudarnya
nasionalisme dikalangan generasi muda :
Faktor Internal
a. Pemerintahan
pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat
mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi,
penggelapan uang negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara
membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
b. Sikap
keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan
patriotisme, sehingga para pemuda meniru sikap tersebut. Para pemuda merupakan
peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.
c. Demokratisasi
yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah
menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang
ada hanya sifat malas, egois dan, emosional.
d. Tertinggalnya
Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para
pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
e. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap
sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih
mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
Faktor Eksternal
a. Cepatnya
arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih
kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai
contohnya para pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang
mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba
dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia
b. Paham
liberalisme yang dianut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak pada
kehidupan bangsa. Para pemuda meniru paham libelarisme, seperti sikap
individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan
keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.
c. Semakin
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Sebab, sudah semakin
banyaknya produk luar negeri baik berupa makanan, pakaian dan sebagainya, yang
membanjiri dunia pasar di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang cenderung
menggunakan produk luar negeri . Mereka merasa kalau memakai produk dalam
negeri akan terlihat kuno , jadul , dan kurang berkualitas . Padahal produk –
produk dalam negeri kualitasnya tidak kalah dengan luar . Ini adalah hal yang
sangat simple , tapi kalau di biarkan terus menerus akan fatal akibatnya.
Indonesia akan kehilangan jati dirinya .Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat
kita terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita, khususnya anak muda, banyak
yang lupa mengenai identitas diri sebagai bangsa Indonesia. Karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap
sebagai kiblat. Selain itu, globalisasi juga mengakibatkan adanya kesenjangan
sosial yang tajam antara orang kaya dan miskin. Ini disebabkan karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
Pengaruh-pengaruh
di atas memang tidak secara langsung berdampak terhadap nasionalisme. Akan tetapi,
secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau bahkan hilang. Sebab, globalisasi mampu membuka cakrawala
masyarakat secara global. Apapun yang ada di luar negeri dianggap baik serta
mampu memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas, pengaruh negatif globalisasi lebih
banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
1.4 Upaya – Upaya Untuk Menumbuhkan Jiwa
Naionalisme Generasi Muda Bangsa
Rapuhnya
rasa kebanggaan bagi bangsa selama beberapa tahun belakangan ini, sesungguhnya
disulut oleh menguatnya sentimen kedaerahan dan semangat primordialisme
pascakrisis. Suatu sikap yang sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan
sebagian besar anggota dan kelompok masyarakat bahwa kesepakatan bersama
(social contract) yang mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan
perikemanusiaan dan musyawarah kerap hanya menjadi wacana belaka.Bukan hal yang
aneh jika semangat solidaritas dan kebersamaan pun terasa semakin tenggelam
sejak beberapa dekade terakhir. Boleh jadi, penyebab dari memudarnya rasa
nasionalisme ini juga disebabkan oleh karena paradigma tentang bangsa dan
nasionalisme yang kita anut, berjalan di tempat.
Maka dari
itu sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali jiwa nasionalisem generasi muda
bangsa diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Upaya menumbuhkan jiwa
nasionalisme pada generesami muda bangsa ini tidak hanya tanggung jawab
pemerintah sebagai penyelenggara negara namun juga membutuhkan peran aktif
masyarakat.
Peran Keluaga
a) Memberikan
contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa
misalnya dengan menunjukkan para pahlawan pendahulu yang telah merebut
kemerdekaan.
b) Memberikan
pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar dan
memastikan anak tumbuh dalam lingkungan yang baik.
c) Selalu
menggunakan produk dalam negeri dan merasa bangga dalam menggunakannya.
Peran Pendidikan
a) Memberikan
pelajaran tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga bela
Negara.
b) Menanamkan
sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara
setiap Hari Senin dengan penuh khitmad.
c) Memberikan
pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif
yang dapat mengancam ketahanan nasional. Dengan cara ini diharapkan para pemuda
tidak mudah terpengaruh dengan berbagai hal yang dapat menghancurkan bangsa.
Peran Pemerintah
a) Menggalakan
berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme seperti seminar dan
pameran kebudayaan.
b) Mewajibkan
pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap Hari Jum’at. Hal ini
dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang
diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan
patrotisme bangsa.
c) Lebih
mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar
lebih baik lagi.
1.5
Peran Pemerintah Dalam
Menumbuhkan Jiwa Naionalisme Generasi Muda BangsaMelaluiPendidikan Pembangunan Karakter.
Seperti
yang pernah dikemukakan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yodhoyono bahwa ada
lima isu penting dalam dunia pendidikan. Salah satunya isu mengenai hubungan pendidikan
dengan pembentukan watak atau dikenal dengan pembangunan karakter (character building). Presiden menyatakan
bahwa kemajuan pendidikan tidak boleh melupakan pembangunan karakter. Oleh karena
itu, Presiden melalui Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) meluncurkan
Program Pendidikan Karakter.
Penanaman
jiwa nasionalisme perlu dilakukan di sekolah, hal ini dikarenakan bahwa sekolah
merupakan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa serta semangat bagi generasi muda
yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Selain itu, sejumlah besar generasi muda penerus bangsa Indonesia masih berstatus
sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila sekolah mampu memberikan pendidikan
nasionalisme penguatan karakter bangsa Indonesia maka akan selamatlah di masa
yang akan datang.
Penanaman
jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh pelajar dan mahasiswa
di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan
NKRI yang kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam rangka membentuk dan menumbuhkan
rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu
sarana yang dapat melengkapi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi
berupa materi yang menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan mahasiswa,
perlu dikembangkan dengan tepat.
UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Yuhan
Yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tujuan
tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional inilah yang
menjadi landasan pengembangan karakter bangsa. Dimana, pendidikan karakter bersifat
terus menerus dan berkelanjutan (continuous)
dimulai dari pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik dalam diri
anak didik.
Program
konkret Kemendiknas dalam membangun karakter bangsa yakni dengan menggalakkan
program dan kegiatan pendidikan karakter pada seluruh satuan dan kewarganegaraan,
baik kurikuler maupun ekstra, merevitalisasi kembali kelompok mata pelajaran kepribadian
agar menjadi sumber progresif, dengan member dan memperkuat value of character & value of
orientation for the future, mengembangkan program pendidikan karakter dan anekaragam
pelatihan yang tepat dan efektif.
Landasan
dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme dengan memberikan orientasi nilai
(value of orientation) bagi kemajuan peradaban
bangsa dan Negara kedepan dengan mengintegrasikan semangat nasionalisme dengan kebutuhan
kemajuan bangsa di masa depan.
Sehingga
dengan pendidikan karakter inilah terciptanya satu perubahan dari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun peradaban bangsa di
masa depan. Great character, great
personality, and great achievement for the future dapat dijabarkan secara konkrit.
Sejatinya kepribadian dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik
dan moral yang diharapkan bagi kemajuan bangsa ini di masadepan.
a. Penyebab
memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda dikarenakan oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja
pemerintah, sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa
pengaruh negatif.
b. Untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan pemuda dibutuhkan peran aktif semua
lapisan masyarakat. Tidak hanya pemerintah tetapi juga lingkungan keluarga dan
pendidikan.
c. Memudarnya
rasa nasionalisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu
terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah
ditembus oleh pihak luar.
d. Penanaman jiwa nasionalisme serta
penguatan karakter bangsa bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia akan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang
kuat dan kokoh serta berkepribadian.
e. Pemerintah dapat menumbuhkan jiwa
nasionalisme pada generasi muda bangsa melalui sistem pendidikan yang membentuk
karakter generasi muda. Sehinga kepribadian dan citra diri bangsa menjadi
kekuatan etos, semangat etik dan moral yang dapat membantu bagi kemajuan bangsa
ini di masa depan.
Dari hasil pembahasan
yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada semua pihak,
khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Negara
Indonesia, karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa
di masa yang akan datang. Selain itu, penulis memberikan saran kepada
masyarakat dan pemerintah untuk saling bersinergi dalam mengupayakan
peningkatan nasionalisme di kalangan pemuda.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar