Kamis, 25 Mei 2017

Entity Relationship Diagram (ERD) dan Contoh Kasus

Pengertian Menurut Entity Relationship Diagram (ERD)
          Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
Apakah komponen yang terbentuk didalam Entity Relationship Diagram (ERD)?

Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
a. Entitas
Pada post sebelumnya mengenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang pengertian entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang dimodelkan.
Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
b.  Hubungan (relasi/relationship)
Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar.
c.  Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :
  • Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya
  • Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
  • Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.
  • Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang
  • Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
Derajat relasi atau kardinalitas rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
  • One to One (1:1)
    Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
  • One to many (1:M / Many)
    Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
  • Many to Many (M:M)
    Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya

Simbol-simbol untuk membuat diagram ERD:
simbol ERD
Contoh Kasus 1:
Pada saat mendaftar menjadi anggota perpustakaan Fakultas, dicatatlah nama, nomor mahasiswa dan alamat mahasiswa. Setelah itu mereka baru bisa meminjam buku di perpustakaan. Buku-buku yang dimiliki perpustakaan banyak sekali jumlahnya. Tiap buku memiliki data nomor buku, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit. Satu buku bisa ditulis oleh beberapa pengarang. Tentukan entitas, atribut dan relasi dari deskripsi di atas, dengan menggambar ERDnya.
Jawab:
Entitas : Mahasiswa, KAP (Kartu Anggota Perpustakaan), Buku
Atribut : Nama, no.mahasiswa, Alamat mahasiswa, No.buku, Judul, Pengarang, Penerbit dan tahun terbit.
Relasi : Daftar dan Pinjam
Gambar ERD dalam peminjaman buku di perpustakaan:
gambar ERD kasus 1
——————————————————————————————————————————————————————–
Contoh Kasus 2:
Seperti deskripsi soal kasus nomor 1, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut:
Seorang mahasiswa boleh meminjam beberapa buku. Satu buku boleh dipinjam beberapa mahasiswa. Semua mahasiswa sangat pelu buku sehingga tidak ada yang tidak pernah meminjam ke perpustakaan. Setiap peminjam akan dicatat tanggal peminjamannya. Semua mahasiswa disiplin mengembalikan buku tepat satu minggu setelah peminjaman. Gambarkan ERDnya!!
MODEL ENTITY – RELATIONSHIP
Model Entity Relationship : Suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship
Entity :
Objek secara fisik : Buku, Perpustakaan, Mahasiswa
Objek secara konsep : Meminjam Relationship :
1
 Atribut :
  • Atribut Multivalue
2


3


Derajat dari Relationship :
  • Trenary degree (Derajat Tiga)
4

Cardinality Ratio Constraint
  • M : N
5


 Participation Constraint
  • Partial Participation
6

Diagram ERD
7


——————————————————————————————————————————————————————
Contoh Kasus 3 :
Seperti soal nomor 2, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut : Mahasiswa kadang-kadang terlambat mengembalikan buku, sehingga dikenakan denda. Besarnya denda adalah Rp 500,- per hari keterlambatan. Mahasiswa dianggap terlambat jika mengembalikan buku lebih lama dari 1 minggu.
Gambarkan ERDnya:
ERD
Saya ucapkan terimakasih sudah datang di blog saya.
dan jika terdapat kesalahan atas materi yang saya bahas diatas saya meminta maaf, dan tolong isi kolom komentar setelah anda membacanya agar tulisan saya lebih baik lagi dan semoga bermanfaat

Entity Relationship Diagram (ERD) dan Contoh Kasus

Pengertian Menurut Entity Relationship Diagram (ERD)
          Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
Apakah komponen yang terbentuk didalam Entity Relationship Diagram (ERD)?

Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
a. Entitas
Pada post sebelumnya mengenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang pengertian entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang dimodelkan.
Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
b.  Hubungan (relasi/relationship)
Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar.
c.  Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :
  • Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya
  • Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
  • Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.
  • Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang
  • Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
Derajat relasi atau kardinalitas rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
  • One to One (1:1)
    Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
  • One to many (1:M / Many)
    Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
  • Many to Many (M:M)
    Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya

Simbol-simbol untuk membuat diagram ERD:
simbol ERD
Contoh Kasus 1:
Pada saat mendaftar menjadi anggota perpustakaan Fakultas, dicatatlah nama, nomor mahasiswa dan alamat mahasiswa. Setelah itu mereka baru bisa meminjam buku di perpustakaan. Buku-buku yang dimiliki perpustakaan banyak sekali jumlahnya. Tiap buku memiliki data nomor buku, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit. Satu buku bisa ditulis oleh beberapa pengarang. Tentukan entitas, atribut dan relasi dari deskripsi di atas, dengan menggambar ERDnya.
Jawab:
Entitas : Mahasiswa, KAP (Kartu Anggota Perpustakaan), Buku
Atribut : Nama, no.mahasiswa, Alamat mahasiswa, No.buku, Judul, Pengarang, Penerbit dan tahun terbit.
Relasi : Daftar dan Pinjam
Gambar ERD dalam peminjaman buku di perpustakaan:
gambar ERD kasus 1
——————————————————————————————————————————————————————–
Contoh Kasus 2:
Seperti deskripsi soal kasus nomor 1, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut:
Seorang mahasiswa boleh meminjam beberapa buku. Satu buku boleh dipinjam beberapa mahasiswa. Semua mahasiswa sangat pelu buku sehingga tidak ada yang tidak pernah meminjam ke perpustakaan. Setiap peminjam akan dicatat tanggal peminjamannya. Semua mahasiswa disiplin mengembalikan buku tepat satu minggu setelah peminjaman. Gambarkan ERDnya!!
MODEL ENTITY – RELATIONSHIP
Model Entity Relationship : Suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship
Entity :
Objek secara fisik : Buku, Perpustakaan, Mahasiswa
Objek secara konsep : Meminjam Relationship :
1
 Atribut :
  • Atribut Multivalue
2


3


Derajat dari Relationship :
  • Trenary degree (Derajat Tiga)
4

Cardinality Ratio Constraint
  • M : N
5


 Participation Constraint
  • Partial Participation
6

Diagram ERD
7


——————————————————————————————————————————————————————
Contoh Kasus 3 :
Seperti soal nomor 2, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut : Mahasiswa kadang-kadang terlambat mengembalikan buku, sehingga dikenakan denda. Besarnya denda adalah Rp 500,- per hari keterlambatan. Mahasiswa dianggap terlambat jika mengembalikan buku lebih lama dari 1 minggu.
Gambarkan ERDnya:
ERD
Saya ucapkan terimakasih sudah datang di blog saya.
dan jika terdapat kesalahan atas materi yang saya bahas diatas saya meminta maaf, dan tolong isi kolom komentar setelah anda membacanya agar tulisan saya lebih baik lagi dan semoga bermanfaat

Analisis Konflik Politik Kasus PT Freeport Papua

Analisis Konflik Politik Kasus PT Freeport Papua
Eka Rahma Yuliani (140910302028)
Abstrak
Papua merupakan salah satu diantara 33 provinsi di Indonesia yang juga kaya akan hasil tambang yang tersembunyi. Banyak perusahaan-perusahaan baik dalam negeri maupun dari luar negeri yang mempunyai saham di pertambangan di papua ini. Hasil yang mereka peroleh juga sangat sebanding dengan modal yang mereka keluarkan dan malah hasilnya akan menjadi lebih besar. Banyak perusahaan-perusahaan luar negeri yang menanamkan modalnya ke Indonesia karena Indonesia ini memang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Indonesia juga kaya akan berbagai macam rempah-rempah. Sejak tahun 1967 PT Freeport sudah menjalin kerjasama dengan Indonesia mengenai pertambangan yang ada di daerah Papua. Kasus yang terjadi antara Indonesia dengan PT Freeport ini merupakan kasus yang disebabkan oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan untuk pribadi atau kelompok karena perusahaan PT Freeport ini merupakan perusahaan pertambangan yang besar. Saat ini PT Freeport sedang mencoba membujuk Indonesia untuk memperpanjang kontraknya yang habis pada tahun 2021 nanti. Dan ini memicu perdebatan antara berbagai pihak karena soal perpanjangan kontrak ini membuat beberapa kasus yang diduga merembet kepada kasus korupsi. Dan saat ini Mahkamah Kehormatan Dewan sedang menyelidiki kebenaran hal tersebut. Pada tahun ini permasalahan dengan PT Freeport mulai mencuat ke ranah public disebabkan oleh beredarnya suatu rekaman yang membuktikan beberapa oknum ingin mengambil keuntungan pribadi dari kerjasama pertambangan ini.

Kata kunci : Korupsi, Mahkamah Kehormatan Dewan, PT Freeport

Latar Belakang
Indonesia ini sangat kaya akan sumber daya alam. Kekayaan alamnya melimpah ruah mulai dari sabang sampai merauke. Mempunyai hutan yang beribu-ribu hektar luasnya dan itu menjadikan Indonesia sebagai paru-paru dunia. Indonesia juga kaya akan berbagai macam rempah-rempah. Tidak heran jika Indonesia ini banyak mengekspor rempah-rempah keluar negeri Indonesia. Tidak kalah lagi dengan sumber daya alam tambangnya. Dibawah tanah Negara Indonesia ini tersimpan berbagai macam hasil tambang. Banyak pengusaha-pengusaha yang sukses jika begelut dibidang usaha pertambangan di Indonesia ini. Negara Indonesia yang dilalui oleh garis Khatulistiwa ini membuat Negara Indonesia menjadi subur.
Papua merupakan salah satu diantara 33 provinsi di Indonesia yang juga kaya akan hasil tambang yang tersembunyi. Banyak perusahaan-perusahaan baik dalam negeri maupun dari luar negeri yang mempunyai saham di pertambangan di papua ini. Hasil yang mereka peroleh juga sangat sebanding dengan modal yang mereka keluarkan dan malah hasilnya akan menjadi lebih besar. Banyak perusahaan-perusahaan luar negeri yang menanamkan modalnya ke Indonesia karena Indonesia ini memang sangat kaya akan sumber daya alamnya.
Salah satu perusahaan luar negeri terbesar yang mengelola pertambangan di papua ini yakni PT Freeport. Perusahaan ini mempunyai kontrak dengan Indonesia sejak tahun 1967 silam. Pada awal periode pemerintahan Soeharto, Indonesia ini mengalami perekonomian yang kurang baik. Akhirnya Soeharto segera mengambil kebijakan yang nyata untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan namun dengan kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan, pemerintah segera mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1 Tahun 1967).
Teori
Werh dan Bartos (2003: 67-68) juga memberi teknik pemetaan konflik, yaitu:
  1. Specify the context, yang menelusuri informasi mengenai sejarah konflik dan bentuk fisik dan tata organisasi yang berkonflik. Konflik tidak muncul di ruang hampa, bisa muncul dalam konteks politik Negara, keluarga, perusahaan, dan komunitas etnis dan agama.
  2. Indentify the parties, menemukan siapa sajakah yang menjadi pihak-pihak yang berkonflik. Pihak utama berkonflik adalah mereka yang menggnakan perilaku dan tindakan koreesif dan memiliki arah kepentingan dari hasil konflik. Pihak konflik sekunder memiliki kepentingan tidak langsung terhadap hasil konflik. Pihak ketiga adalah actor yang netral dan bersedia mendorong proses resolusi konflik.
  3. Separate causes from consequences, seorang peneliti perlu memisahkan apa yang menjadi sebab akar konflik dan sebab-sebab sampingan dari konflik. Seperti
sebab konflik dari suami istri adalah masalah ekonomi, dan akibat konflik adalah saling menyalahkan atau menyesali keputusan menikah.
  1. Separate goals from interest goals, adalah sasaran selama konflik, lebih spesifik. Misalnya tujuan salah satu pihak selama konflik adalah meminta lawannya menyerahkan senjata sehingga tidak perlu ada kekerasan lagi. Seperti permintaan Indonesia kepada kelompok separatis GAM di Aceh. SIRA meminta referendum pada pemerintah Indonesia, bisa dinilai sebagai tujuan. Sedangkan kepentingan adalah konsekuensi secara keseluruhan yang diinginkan dari hasil konflik oleh seluruh pihak yang terlibat. Misalnya GAM berkepentingan untuk merdeka setelah konflik dengan pemerintah Indonesia.
  2. Understand the dynamics, dinamika adalah perkembangan situasi-situasi yang dibentuk oleh berbagai model tindakan para pihak berkonflik.
  3. Search for positive functions, adalah menemukan bentuk-bentuk perilaku yang memungkinkan konflik bisa mengarah pada penyelesaiannya.
  4. Understand the regulation potential, bagaimana aturan legal seperti undang-undang bisa mengintervensi atau menggawangi proses konflik.

Kasus-kasus
Sejarah kasus Freeport
Indonesia ini kaya akan hasil petambangannya dan warga Negara Indonesia ini kurang mengetahui itu. Pada awal ditemukannya pertambangan ini adalah yakni pada masa penjajahan Belanda silam. Lembaga Geografi Kerajaan Belanda atau yang disebut KNAG ini menjalankan ekspedisi pertama mereka di wilayah Papua dan Johan Carstensz ini berhasil membuat catatan tentang pegunungan salju di Papua. Di tulis dalam catatannya tersebut di dalam pulau Papua ini terdapat gunung yang dilapisi salju berkilau dibagian-bagiannya. Banyak orang yang tidak percaya atau bahkan menertawakan catatan carstenzs ini. Akhirnya pada tahun 1930 seorang pegawai minyak di NNGPM yang bernama Colija dan Dozy merencanakan sebuah ekspedisi untuk mencapai puncak gunung di Papua itu yang terdapat di dalam buku catatan Carstensz. Dan dari ekspidisi inilah menjadi awal pembukaan pertambangan di daerah Papua. Pada tahun 1936 inilah Jean Jacques Dozy pegawai minyak di NNGPM ini menemukan cadangan Ertsberg (gunung bijih). Dan dalam perjalanannya Jean Jacques Dozy ini bertemu dengan Jan Van Gruisen yakni seorang Managing Director Perusahaan Oost Maatchappiji yang mengeksplor batu bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara. Dozy memberitahukan kepada Van Gruisen bahwa ia menemukan gunung bijih Ertsberg yang akan dilakukan penilaian. Lalu Van Gruisen ini bertemu dengan Forbes Wilson yakni kepala eksplorasi Perusahaan Freeport Sulphur Company yang mengeksplor tambang belerang di bawah laut. Van Gruisen memberitahukan kepada Wilson bahwa telah ditemukan gunung bijih tersebut dan akhirnya Wilson bersedia mendanai panilaian gunung bijih Etrsberg tersebut atsa saran Van Gruisen.
Setelah merdeka pada awal periode pemerintahan Soeharto, Indonesia ini mengalami perekonomian yang kurang baik. Akhirnya Soeharto segera mengambil kebijakan yang nyata untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan namun dengan kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan, pemerintah segera mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1 Tahun 1967). Pimpinan tertinggi Freeport pada masa itu yang bernama Langbourne William melihat peluang untuk meneruskan proyek Ertsberg. Dia bertemu Julius Tahija yang pada jaman Presiden Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan Jendral Ibnu Sutowo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Perminyakan Indonesia. Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar Freeport dapat meneruskan proyek Ertsberg. Akhirnya dari hasil pertemuan demi pertemuan yang panjang Freeport mendapatkan izin dari pemerintah untuk meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967. Itulah Kontrak Karya Pertama Freeport (KK-I). Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang dibawa Julius Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya adalah mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia.
Sebelum 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara. Pada awal Freeport mulai beroperasi, banyak penduduk yang pada awalnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat. Tahun 1970 pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah penduduk yang layak di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika. Pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan, kemudian juga membangun jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan-jalan di daerah terpencil sebagai akses ke desa-desa Tahun 1972, Presiden Soeharto menamakan kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura. Pada tahun 1973 Freeport menunjuk kepala perwakilannya untuk Indonesia sekaligus sebagai presiden direktur pertama Freeport Indonesia adalah Ali Budiarjo, yang mempunyai latar belakang pernah menjabat Sekretaris Pertahanan dan Direktur Pembangunan Nasional pada tahun 1950-an, suami dari Miriam Budiarjo yang juga berperan dalam beberapa perundingan kemerdekaan Indonesia, sebagai sekretaris delegasi Perundingan Linggarjati dan anggota delegasi dalam perjanjian Renville.
Pelanggaran Kode Etik oleh Ketua DPR RI
Kasus pelanggaran kode etik oleh ketua DPR RI ini mencuat ke publik sejak tersebarnya suatu rekaman yang diduga itu adalah rekaman pertemuan antara ketua DPR RI yakni Setya Novanto beserta dengan seorang pengusaha migas yang bernama Muhammad Reza Chalid dan juga Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin di Pasific Place 8 Juni 2015 lalu. Dalam pertemuan tersebut Setya Novanto menjanjikan bisa membantu perpanjangan kontrak Freeport di Papua yang berakhir pada 2021. Imbalannya, ia meminta 20 persen saham untuk presiden dan wakil presiden. Dia sendiri meminta 49 persen saham Pembangkit Listrik Tenaga Air Urumuka di Paniai, Papua.
Pertemuan tersebut mencuat ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyerahkan transkrip pembicaraan pertemuan Setya Novanto itu kepada Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat. Diduga rekaman ini sengaja direkam oleh Presiden Direktur dari PT Freeport yakni Maroef Sjamsuddin untuk bukti pribadinya saja dan ternyata rekaman ini bocor dan terpublikasikan. Dalam rekaman tersebut mereka sedang membahas tentang kelanjutan proyek PT Freeport dan dalam rekaman tersebut Ketua DPR RI ini mencatutkan nama Presiden Jokowi dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam negoisasi mereka. Dalam rekaman saya dengarkan tersebut, Ketua DPR RI yakni Setya Novanto memang melanggar kode etik Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang terdapat di dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015. Menurut pendapat saya, Ketua DPR RI Setya Novanto ini suah melanggar beberapa pasal dalam Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2015 ini. Yang pertama adalah pada pasal 3 yakni mengenai integritas yang isinya pada ayat 1 : anggota harus menghindari perilaku tidak pantas atau tidak patut yang dapat merendahkan citra dan kehormatan DPR baik di dalam gedung DPR maupun di luar gedung DPR menurut pandangan etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat, pada ayat, pada ayat 2 : anggota sebagai wakil rakyat memiliki pembatasan pribadi dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku, pada ayat 3 : anggota dilarang memasuki tempat prostitusi, perjudian, dan tempat lain yang dipandang tidak pantas secara etika, moral, dan norma yang berlaku umum di masyarakat, kecuali untuk kepentingan tugasnya sebagai Anggota DPR dalam wilayah Negara Kesatuan RepubIik Indonesia, pada ayat 4 : anggota harus menjaga nama baik dan kewibawaan DPR, pada ayat 5 : anggota dilarang meminta dan menerima pemberian atau hadiah selain dari apa yang berhak diterimanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut saya, dalam pasal ini Setya Novanto sudah melanggar ayat 1, 2, 4 dan jika benar ia menerima suap dari PT Freeport maka ia juga bisa melanggar ayat 5. Yang kedua adalah pasal 4 yakni mengenai hubungan mitra kerja yang isinya pada ayat 1 : anggota harus bersikap profesional dalam melakukan hubungan dengan Mitra Kerja, pada ayat 2 : anggota dilarang melakukan hubungan dengan Mitra Kerjanya untuk maksud tertentu yang mengandung potensi korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pelaporan DPR RI Setya Novanto ke Mahmakah Kehormatan Dewan oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said telah melaporkan ketua DPRI RI Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas dasar bahwa Setya Novanto ini telah melanggar kode etik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rekaman yang di dapatkannya dari Presiden Direktur PT Freeport yakni Maroef Sjamsuddin. Maroef Sjamsuddin ini dengan sembunyi-sembunyi merekam pembicaraannya bersama Ketua DPR RI Setya Novanto dan Pengusaha Migas Muhammad Reza Chalid saat mereka mengadakan pertemuan untuk membahas kelanjutan kontrak PT Freeport di Indonesia. Dalam pertemuan itu Ketua DPR RI dapat menyanggupi perpanjangan kontrak PT Freeport dan bisa menegoisasi dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan juga Setya Novanto meminta saham kepada PT Freeport  agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika, dan meminta PTFI menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dari proyek tersebut. Berikut merupakan poin-poin laporan Menteri ESDM kepada MKD :
  1. Sdr Setya Novanto (SN), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia nomor anggota A-300, Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur II, Fraksi Partai Golkar, yang pada saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI, bersama dengan seorang pengusaha yang dikenal dengan nama M Reza Chalid (MR) telah beberapa kali memanggil dan melakukan pertemuan dengan Pimpinan PT Freeport Indonesia (PTFI).
  2. Pada pertemuan ketiga yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 8 Juni 2015, antara jam 14.00 hingga 16.00 WIB, bertempat di suatu hotel di kawasan Pacific Place, SCBD, Jakarta Pusat, SN menjanjikan suatu cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PTFI, dan meminta agar PTFI memberikan saham yang disebutnya akan diberikan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. SN tersebut juga meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika, dan meminta PTFI menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dari proyek tersebut.
  3. Keterangan di atas saya peroleh dari Pimpinan PTFI, karena sejak saya menjabat sebagai Menteri ESDM dan memulai proses negosiasi dengan PTFI, saya meminta kepada pimpinan PTFI untuk melaporkan setiap interaksi dengan Pemangku Kepentingan Utama, untuk menjaga agar keputusan apa pun diambil secara transparan, mengutamakan kepentingan nasional, dan bebas dari campur tangan pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan pribadi.
  4. Saya berpendapat, seorang Pimpinan DPR yang terhormat menjanjikan suatu keputusan kepada pihak yang sedang bernegosiasi dengan Negara Republik Indonesia, seraya meminta saham perusahaan dan saham proyek pembangkit listrik, adalah tindakan yang tidak patut dilakukan. Tindakan ini bukan saja melanggar tugas dan tanggung jawab seorang anggota dewan karena mencampuri tugas eksekutif, tetapi juga mengandung unsur konflik kepentingan. Lenih tidak patut lagi tindakan ini melibatkan pengusaha swasta yang secara aktif ikut terlibat dalam membicarakan hal-hal yang saya uraikan di atas.
  5. Saya melaporkan hal-hal tersebut di atas kepada MKD karena saya percaya pada proses institusional dan konstitusional. Saya dan seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan besar. lembaga penegak kehormatan DPR ini akan mengambil langkah-langkah yang profesional demi menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagaimana diatur dalam UU 17/2014 Pasal 119.
  6. Sebagai Menteri ESDM yang diberi mandat oleh Presiden RI untuk melakukan penataan sektor energi dan sumber daya mineral, saya berkepentingan untukk membersihkan praktik pemburu rente, yang menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya untuk mengambil keuntungan pribadi, yang telah merusak tatanan industri, iklim investasi, dan daya saing ekonomi nasional.
Menurut Wakil Ketua DPR RI yakni Fadli Zon laporan Menteri ESDM Sudirman Said ini merupakan wujud pelemahan lembaga legislatif dan juga menurutnya laporan yang diberikannya kepada MKD itu tidah sah atau ilegal karena dalam ketentuan perundang-undangan yang dapat melapor kepada MKD itu adalah anggota, pimpinan dewan dan masyarakat. Menurut Forum Praktisi Hukum Jakarta (FPHJ) dan Forum Kajian Hukum dan Konstitusi (FKHK) menyebut seluruh proses terkait kasus Setya Novanto di MKD harus dihentikan karena bukti rekaman yang diserahkan Sudirman Said itu ilegal. Menurut ketua dari FKHK yakni Victor Santoso Tandiasa, Sudirman Said ini sudah melanggar Undang-Undang karena melakukan penyadapan terhadap anggota Dewan dan menurutnya juga penyadapan yang dilakukan oleh Sudirman Said ini hanya akan membuat tatanan legislatif dan eksekutif menjadi kacau, karena semua orang bisa saja jadi saling sadap-sadapan.
Dan sedangkan menurut Surahman Hidayat selaku ketua MKD laporan dari Sudirman Said ini tidak baik. Menurutnya ada dua hal yang memerlukan opini pakar hukum terlebih dahulu. Yang pertama adalah aduan pelanggaran etika anggota dewan, menurut MKD hanya bisa disampaikan oleh masyarakat secara perorangan, anggota dan pimpinan DPR, atau pimpinan alat kelengkapan dewan sedangkan Sudirman Said datang ke MKD bukan sebagai individu-perorangan tetapi sebagai menteri ESDM dan dalam laporan tersebut ia menggunakan surat kop menteri. Perihal yang kedua adalah mengenai laporan dugaan upaya Setya Novanto untuk memuluskan perpanjangan kontrak PT Freeport tersebut, belum bisa dibahas di MKD karena data yang disampaikan Sudirman Said belum bisa diverifikasi. Awalnya Sudirman Said datang dengan beberapa lembar transkrip rekaman, lalu dua hari kemudian datang membawa flashdisk. Tapi pembicaraan di flashdisk itu hanya 11.38 menit padahal tertulis di laporan panjang pembicaraan total 120 menit jadi MKD pun mempertanyakan sisa rekaman sekitar 100 menit itu.
Analisis Singkat
Menurut saya, kasus ini perlu ditindak lanjuti dengan teliti karena ini menyangkut aset sumber daya alam Indonesia. PT Freeport ini merupakan perusahaan yang terbesar di Indonesia dan juga di dunia dan pastinya mereka juga tidak akan ragu memberikan dana yang lebih untuk supaya kontrak mereka dapat diperpanjang lagi.
Setya Novanto sebagai ketua DPR RI seharusnya lebih bisa menjaga etikanya saat berhubungan dengan mitra kerja apalagi dengan perusahaan swasta, jangan sampai menimbulkan prasangka-prasangka buruk terhadapnya. Dan juga saat ia berada dalam pertemuan yang dihadiri oleh Presiden Direktur PT Freeport dan juga pengusaha perusahaan migas seharusnya ia tidak perlu menegoisasi seperti itu karena ia tidak memiliki andil untuk mencatut nama Presiden dan Wakl Presiden ke dalam negoisasi mereka dan juga ia tidak mempunyai andil untuk meminta saham kepada PT Freeport seperti yang dijelaskan di atas tadi. Jika hal ini di setujui oleh Presiden Direktur PT Freeport maka ia bisa dikatakan melakukan hal yang bersifat korupsi. Karena ia memanfaatkan peluang dari negoisasi ini untuk keuntungan dirinya. Dan jika benar seperti itu maka ia bisa dikatakan sangat melanggar kode etik pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 Tahun 2015. Pada kasus Donald Trump juga ia dikatakan melanggar beberapa kode etik pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 Tahun 2015 dan tindakannya itu sangat mempermalukan martabat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Mengenai laporan Menteri ESDM terhadap Ketua DPR RI kepada MKD ini juga perlu ditinjau kembali. Karena ada beberapa pelaporan yang kurang dibuka oleh Meteri ESDM tersebut. Dan tindakan penyadapan tersebut menurut saya tidak sepenuhnya buruk karena pada dasarnya Menteri ESDM kita sejak awal meminta kepada Presiden Direktur PT Freeport supaya tidak lost contact dengannya dan juga ia meminta bahwa semua putusan-putusan yang diambil saat bertemu dengan berbagai orang yang bekerja sama dengan PT Freeport supaya direkam agar tidak Menteri ESDM tau segalanya dan supaya tidaka ada atau menjauhkan dari orang-orang yang mau mengambil kesempatan untuk keuntungan dirinya sendiri. Kabar terbaru dari Menteri ESDM ia mengemukakan bahwa dirinya sudah tidak ada urusan dengan Setya Novanto sejak ia melaporkan kasus tersebut kepada MKD.
Kesimpulan
PT Freeport ini sudah sejak lama bekerjasama dengan Negara Indonesia sejak tahun 1967 lalu kontraknya habis. Dan pada periode pemerintahan Soeharto saat Indonesia sedang krisis ekonomi dan PT Freeport melihat peluang tersebut maka PT Freeport mengajukan kontrak kerjasama pertambangan kembali PT Freeport dengan Indonesia dan kerjasama itu berlangsung sampai sekarang. Tapi semakin kesini PT Freeport ini merugikan Indonesia dari aspek pengeksplorannya, aspek lingkungannya, dan lain-lain. Saat ini PT Freeport sedang mencoba membujuk Indonesia untuk memperpanjang kontraknya yang habis pada tahun 2021 nanti. Dan ini memicu perdebatan antara berbagai pihak karena soal perpanjangan kontrak ini membuat beberapa kasus yang diduga merembet kepada kasus korupsi. Dan saat ini MKD sedang menyelidiki kebenaran hal tersebut.
Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik Dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kenca


Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNS1BTPxJpTstgW7Q_QQq-KNVGkXvSPC5hYvncqYPJ6j1GdC5LyWyseLEgHCbyr05S6eLyaiiSB1-EvGf3JDtfNJfNZ4mGZrnxZ1r_dHRBonKJNxrU-D5JONF2k45mx2yqHN5cOf2Nk04/s200/algoritma-dan-struktur-data-ti13m-stmik-global-2013.png
Berhubung saya sudah lama tak buka blog dan kebetulan juga saya ada tugas kuliah dapat memposting artikel jadi saya sempatkan untuk mengisi waktu luang untuk memposting artikal berkaitan alat bantu dalam perancangan sistem informasi siapa tau ada yang butuh materi ini jadi saya iseng2 untuk memuat postingan ya hitung2 berbagi informasi walaupun kalau seandainya kita cari di google sudah banyak web dan blog yang membahas tentang materi ini tapi tidak ada salahnya kan ikut2tan membuat postingan hehe yang sama hehe ....

langsung saja untuk artikal blog saya ini berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem Informasi yang saya repost dari situs
gho-blogs.blogspot.co.id dalam artikalnya yang berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem informasi dijelaskan  ada alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin di capai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.

Pada dasarnya alat perancangan sistem informasi terbagi 3 bagian yaitu :
1. ASI (Aliran Sistem Informasi)
2. Context Diagram
3. DFD (Data Flow Diagram)

1. Alat Bantu Perancangan Sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
  • ASI (Aliran Sistem Informasi)
  • Context Diagram
  • DFD (Data Flow Diagram)
 1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.

Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWNpbaHLlULhLnBTVTmvkO33r1DfwJFlej-5BzK02LYreNPqQ0Q01bvIr7ozmhpPg-IO62N02DQo8aNeb3gesjceTyB_fJSXKWQ4PUes57f-oyoPXLLnHCUZLGUapncbGUd6yHTSC2_Ps/s400/1.png

1.2 Context Diagram 
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity  dengan suatu sistem  dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol Context Diagram
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsNCoOe4U4rz_KWCq4Z8ElqrImdwVBq_u3voZucQCB971_RrYGKhPIgdt9e_0J-69-KLXn-VE31PxsZJSXBMN6fe4NMIWIDrw2rFe-CBUNVbOnj5e2u1QvtTuTfu7Se7jiUacTNPUITe4/s400/2.png

1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ8RY5WSFGHiWWZovAGNQBasuOGtMFgbFwJ0Fh1O7zq0t5pMS-ar8uxCNJc6wK1w7S92LxOq1paspKqMDP7C_Mcz6GV7E1jFPh1AAJZphyjdcgR_VFFlI8UIyAyGsWDHn3_kNuSqOrpzQ/s400/3.png

Aturan dalam pembuatan DFD 
  • Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
  • Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
  • Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
  • Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
  • Mulai dari yang umum sampai yang detail
  • Jabarkan setiap proses
  • Pelihara konsistensi antar proses
  • Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
  • Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
  • Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
  • Buat diagram level 0
  •  Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.   

Cara pembuatan DFD 
  • Identifikasi semua external entity dalam sistem
  • Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
  • Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.
2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
  • Struktur Program
  • Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol dari struktur program :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGHIGcEaRhnfYS5QtayqXL2ezewxJuDv_18rxLIhKYtxpIK4gqo15QqlanDL6yuGkQ3zLaJBy8JUy64usVhXjTOaeVGRWl03PEmEhm3HMGIPM18I0y-U-shtpaAmKTdwOsMrihjE-dzY/s400/4.png

2.2 Flowchart 
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Berikut simbol-simbol dari Flowchart :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmm-dy28p_MARueNj-kXi98T7bMgKyypyIE8y8OiZR07CKXzLzZ-0Pxc506ByPaYWfiFZ01i4H37rDs50bKJHfI-BZDOHkbT-00rSk-rtCpePiI6MhvWJV5_hEVWAAABI4hN4wHFI7Po/s400/5.png

3. Alat Bantu Perancngan Database 
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan  seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. 

Berikut simbol-simbol dari ERD
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGP-0RhQV3ipLvmBKFJkMTAlW5W1ehQ8IsSqTaFUxc0k79e8_FnLyxm_TGiMM-u8hTI5QNF2M419Z4GQRHNBT2lUrWIuc4CPePRTe5hIq25O89EJSxwdh9sav6BSL7lgV0aNoY2h379U/s400/6.png
3.2 Normalisasi Database 
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel  untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangkan kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

Proses Normalisasi
  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya  dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahap-tahap normalisasi : 
Bentuk Tidak Normal (Menghilangkan perulangan group) --> Bentuk Normal Pertama (1NF)(Menghilangkan ketergantungan sebagian) --> Bentuk Normal Kedua (2NF) (Menghilangkan ketergantungan transitif) --> Bentuk Normal Ketiga (3NF) (Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional)
V
aliran sistem informasi
Aliaran System Informasi (ASI)
Ini adalah salah satu contoh penggunaan Aliran sistem informasi / ASI untuk menganalisa permasalahan dan mendisain sistem yang baru pada sebuah PT ABC (nama PT dikarang sendiri), berikut adalah kutipan langsungnya:

Mungkin teman-teman mempunyai pendapat mengenai rancangan ASI ini, silahkan masukkan komentarnya, sehingga bisa kita evaluasi bersama-sama.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNLks6iWyE0zwT-az5BOYpOytrOZy0kVcDmrJxPFkI3YJF19T42lLn2PFI5E5y713QpBpuKv_85O-z-JBosyw4TEKxf6PkUQE_PyHcfPs0p3u8VufSEN3YzSztLbFIbMQB_tNV9OO46zui/s320/Untitled.png

Sistem yang diterapkan atau yang sedang berjalan mengenai penjualan barang jadi maupun data konsumen masih menggunakan system manual. Jika dilihat dari segi fungsi penjualan pada PT ABC, supaya mudah mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari produksi perusahaannya, maka sebaiknya digunakan system informasi secara komputerisasi. Pengolahan data dengan menggunakan system manual ini dapat terjadi kekurangan dan kesalahan, sehingga terjadi kesulitan dalam memperbaiki atau memodifikasi data tersebut, juga akan memakan waktu yang lama untuk melakukan proses data.


Masalah system informasi pada PT ABC ini :
1.      Bagian administrasi,menerima daftar penjualan barang yang telah dicek      pelanggan dan mencek kembali daftar penjualan barang tersebut.
2.      Kemudian diberikan kepada bagian gudang untuk mencari barang permintaan pelanggan.
3.   Setelah barang ada maka bagian gudang memberikan daftar barang yang dipesan pada pelanggan dan kepada bagian keuangan.
4.   Bagian keuangan daftar barang yang dipesan tersebut dibuatnya faktur penjualan yang nantinya diberikan kepada bagian administrasi.
5.      Kemudian bagian administrasi membuat laporan harian dengan 2 rangkap.
6.     laporan harian yang pertama  diarsip dan diberikan kepada pimpinan perusahaan sebagai laporan penjualan apabila dibutuhkannya.


Dengan menggunakan system tersebut di atas, maka perusahaan sering mengalami masalah dalam pembuatan laporan yang khususnya bagian administrasi. Sebab dengan system tesebut data yang diperoleh tidak efisien, karena system yang sedang berjalan masih menggunakan system manual.


Analisa terhadap system yang sedang berjalan bertujuan :
- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan system lama kurang efisien dalam melakukan pengolahan data penjualan.
- Untuk mengetahui apakah arsip yang disimpan mempunyai tingkat keamanan yang terjamin.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada system lama dapat disimpulkan suatu system informasi pengolahan dalam mengadakan pengolahan data penjualan untuk menghasilkan laporan. disebelah adalah Aliran Sistem Informasi yang berjalan

Disain Sistem Baru
Di dalam mempelajari system lama banyak sekali ditemui kelemahan-kelemahan, seperti kurang efisiennya penggunaan waktu. Seandainya terjadi kesalahan yang berulang-ulang berarti kita harus membuat laporan baru. Dengan diterapkannya system baru, maka diharapkan bagi analisis melakukan penganalisaan terhadap kebutuhan informasi yaitu berupa output yang dikehendaki dan selanjutnya menganalisa persyaratan yang diperlukan serta menyiapkan data apa saja yang perlu disimpan dalam file. Setelah kebutuhan informasi dan persyaratan tersebut diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, antara lain :


1. Merancang dan menerapkan file-file yang dibutuhkan yaitu membuat   rancangan data-data sesuai dengan jenis datanya.
2. Merancang system secara global.
3. Pembuatan program aplikasi.
Untuk mendesain system baru perlu diketahui beberapa hal yang menunjang terjadinya modifikasi system yang berlaku sekarang. Dalam hal ini penulis memulai dengan menentukan bentuk keluaran, bentuk masukan dan file-file yang dibutuhkan,
serta proses yang terjadi selama system berjalan. Diharapkan dengan rancangan system baru ini tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diperoleh kapan saja oleh pemakai system.
Berikut ini desain sistem baru:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQt0HqFyrrgo92aFiNrTsebbohkX4pAvwq_OKDc3YPYqs7Q9-h6th7ECZE_IiXbMaGH4Mmc4dgLJSsp78_X3l3MbRl0q11f_NM76rsc6vigxOqT_IU9s6AG-a5SGtI4V4ZJvNvqrjU447x/s320/Untitled1.png

Nama                                                    : M.Ropianto
NIDN:                                                    : 102867804
Status                                                   : Dosen Tetap YAPISTA / STT Ibnu Sina
Pengampuh Matakuliah                   : analisa dan perancangan sistem informasi

aliran sistem informasi
Aliaran System Informasi (ASI)
Ini adalah salah satu contoh penggunaan Aliran sistem informasi / ASI untuk menganalisa permasalahan dan mendisain sistem yang baru pada sebuah PT ABC (nama PT dikarang sendiri), berikut adalah kutipan langsungnya:

Mungkin teman-teman mempunyai pendapat mengenai rancangan ASI ini, silahkan masukkan komentarnya, sehingga bisa kita evaluasi bersama-sama.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNLks6iWyE0zwT-az5BOYpOytrOZy0kVcDmrJxPFkI3YJF19T42lLn2PFI5E5y713QpBpuKv_85O-z-JBosyw4TEKxf6PkUQE_PyHcfPs0p3u8VufSEN3YzSztLbFIbMQB_tNV9OO46zui/s320/Untitled.png

Sistem yang diterapkan atau yang sedang berjalan mengenai penjualan barang jadi maupun data konsumen masih menggunakan system manual. Jika dilihat dari segi fungsi penjualan pada PT ABC, supaya mudah mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari produksi perusahaannya, maka sebaiknya digunakan system informasi secara komputerisasi. Pengolahan data dengan menggunakan system manual ini dapat terjadi kekurangan dan kesalahan, sehingga terjadi kesulitan dalam memperbaiki atau memodifikasi data tersebut, juga akan memakan waktu yang lama untuk melakukan proses data.


Masalah system informasi pada PT ABC ini :
1.      Bagian administrasi,menerima daftar penjualan barang yang telah dicek      pelanggan dan mencek kembali daftar penjualan barang tersebut.
2.      Kemudian diberikan kepada bagian gudang untuk mencari barang permintaan pelanggan.
3.   Setelah barang ada maka bagian gudang memberikan daftar barang yang dipesan pada pelanggan dan kepada bagian keuangan.
4.   Bagian keuangan daftar barang yang dipesan tersebut dibuatnya faktur penjualan yang nantinya diberikan kepada bagian administrasi.
5.      Kemudian bagian administrasi membuat laporan harian dengan 2 rangkap.
6.     laporan harian yang pertama  diarsip dan diberikan kepada pimpinan perusahaan sebagai laporan penjualan apabila dibutuhkannya.


Dengan menggunakan system tersebut di atas, maka perusahaan sering mengalami masalah dalam pembuatan laporan yang khususnya bagian administrasi. Sebab dengan system tesebut data yang diperoleh tidak efisien, karena system yang sedang berjalan masih menggunakan system manual.


Analisa terhadap system yang sedang berjalan bertujuan :
- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan system lama kurang efisien dalam melakukan pengolahan data penjualan.
- Untuk mengetahui apakah arsip yang disimpan mempunyai tingkat keamanan yang terjamin.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada system lama dapat disimpulkan suatu system informasi pengolahan dalam mengadakan pengolahan data penjualan untuk menghasilkan laporan. disebelah adalah Aliran Sistem Informasi yang berjalan

Disain Sistem Baru
Di dalam mempelajari system lama banyak sekali ditemui kelemahan-kelemahan, seperti kurang efisiennya penggunaan waktu. Seandainya terjadi kesalahan yang berulang-ulang berarti kita harus membuat laporan baru. Dengan diterapkannya system baru, maka diharapkan bagi analisis melakukan penganalisaan terhadap kebutuhan informasi yaitu berupa output yang dikehendaki dan selanjutnya menganalisa persyaratan yang diperlukan serta menyiapkan data apa saja yang perlu disimpan dalam file. Setelah kebutuhan informasi dan persyaratan tersebut diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, antara lain :


1. Merancang dan menerapkan file-file yang dibutuhkan yaitu membuat   rancangan data-data sesuai dengan jenis datanya.
2. Merancang system secara global.
3. Pembuatan program aplikasi.
Untuk mendesain system baru perlu diketahui beberapa hal yang menunjang terjadinya modifikasi system yang berlaku sekarang. Dalam hal ini penulis memulai dengan menentukan bentuk keluaran, bentuk masukan dan file-file yang dibutuhkan,
serta proses yang terjadi selama system berjalan. Diharapkan dengan rancangan system baru ini tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diperoleh kapan saja oleh pemakai system.
Berikut ini desain sistem baru:

Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Dalam perancangan sistem informasi, dibutuhkan beberapa alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin dicapai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.

Posting ini sengaja saya bikin sebagai bahan referensi untuk bab 2 skripsi jurusan Sistem Informasi.

Pada dasarnya, alat bantu perancangan sistem informasi terbagi atas 3 bagian yaitu :
  1. Alat bantu perancangan sistem
  2. Alat bantu perancangan logika program
  3. Alat bantu perancangan database
Barikut penjabaran dari alat bantu perancangan sistem informasi.

1. Alat bantu perancangan sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
  • ASI (Aliran Sistem Informasi)
  • Context Diagram
  • DFD (Data Flow Diagram)
1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.

Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses Manual. Digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan komputer.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses Komputer. Proses yang menggunakan komputer dimana pengolahan data dilakukan secara online.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Dokumen. Merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data yang menunjukkan input dan output, baik untuk proses manual maupun komputer.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Garis Alir. Menunjukkan aliran atau arah dalam proses pengolahan data.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Arsip. Untuk menggambarkan penyimpanan data baik dalam bentuk arsip atau file komputer. Dapat di tulis F atau A.


1.2 Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity  dengan suatu sistem  dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol Context Diagram

No
Simbol
Keterangan
1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8A4IG4GLWL26EbNj-bpgpmP3J8Dio8p6gw3d2Sa5Q9EKyuUf4gRCBXRu2qHQI0wcMg3EzxitiHJ8DOe2_yNEjc-e9yDiwRyfbdB-QhyphenhyphenhtQr0OjA_BbkCBsQpJw1_EdgCPTrtxw1eCALii/s1600/2.jpg
Kesatuan Luar(EksternalEntity) = Merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada diluar lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output sistem.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses(Process) = Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh, mesin atau komputer dari suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Arus Data (Data Flow) = Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan. Arus data ini menunjukan arus data dari yang masuk ke dalam proses sistem


1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Kesatuan Luar/External Entity merupakan sumber atau tujuan data, dapat berupa bagian atau orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data yang masuk menjadi keluaran.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Penyimpanan Data/Data Store merupakan tempat penyimpanan dokumen-dokumen atau file-file yang dibutuhkan.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Aliran Data. Menunjukkan arus data dalam proses.

Aturan dalam pembuatan DFD
  • Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
  • Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
  • Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
  • Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
  • Mulai dari yang umum sampai yang detail
  • Jabarkan setiap proses
  • Pelihara konsistensi antar proses
  • Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
  • Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
  • Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
  • Buat diagram level 0
  •  Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.   

Cara pembuatan DFD 
  • Identifikasi semua external entity dalam sistem
  • Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
  • Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.

2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
  • Struktur Program
  • Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol dari struktur program :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol sumber / atau tujuan data
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol proses terdefinisi


2.2 Flowchart
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Berikut simbol-simbol dari Flowchart :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Input/Output.
Digunakan untuk mewakili data input/output.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Proses.
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Garis Alir.
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Penghubung.
Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus. Baik pada halaman yang sama maupun di halaman berikutnya.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Keputusan.
Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.
6
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Proses Terdefinisi.
Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
7
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Persiapan.
Digunakan untuk memberi/menset nilai awal suatu besaran.
8
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Titik Terminal.
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses


3. Alat Bantu Perancngan Database
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan  seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. 

Berikut simbol-simbol dari ERD

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Entity, yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Di dalam database, entity lebih dikenal dengan nama File.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Atribut, yaitu karakteristik yang mencirikan suatu entity atau property dari sebuah entity. Di dalam database, atribut dikenal dengan nama Field.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Field Key, yaitu Data/atribut yang bersifat unique(berbeda) dan tidak akan pernah sama dengan yang lainnya
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Relationship, merupakan relasi yang menyatakan hubungan antara entity.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Link, merupakan garis yang digunakan sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.


3.2 Normalisasi Database
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel  untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangkan kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

Proses Normalisasi
  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya  dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkk7epF0_LupwYl-CnC7NKM3xyY3TY8E4gjzQFTkxe4f_ihhWVaQHLzq_QIR0tPgg_W0R6RWODExpuH0jFXriw812pf6lFesNdsL4KLu3apxdo_wzevuwhvI5z7aE9SNwNk0VWlHDX4zY/s0/date.png17.29 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXeuQG1KKzp0_drHnVLQyP_rSFyr48IMtF0pNmft6pqPCJIu81VTiQDnYB96ZpHlOMekmukSy3hliagIAUYRByuPqQ0KFUHzg7rXBXicG_VdOhlbwYwBlYLDvGiDDTvk6sFfWxxJ8x53yv/s0/user.pngshinichi kudo https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie3BbXK-ger6z7LAAkhixVhdBm0Njt3ej1wmVikUNsWKlHg4nBofi16XG_39qxA0C0w8IfqGZE0hMm3zMZ5hT18A6dmX-rF5WnLh-8JohnnGSrXnNenD996J0kRaFNTV3R12HAvHpUEeMU/s0/comments.pngNo comments
·         Berikut ini ada contoh penggunaan Aliran Sistem Informasi (ASI) untuk Sistem Informasi Penjualan, mungkin bisa dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya berlaku diperusahaan / tempat magang kita. Artikel ini digunakan sebagai pembanding atau pembangkit ide bagi anda yang ingin membuat tugas akhir atau skripsi yang mengetengahkan masalah sistem informasi penjualan. Silahkan jika ada tambahan dari pembaca berupa saran dan komentar..

Mengingat kemajuan ilmu dan tekhnologi semakin meningkat dan berkembang seiring dengan perkembangn ilmu pengetahuan, perubahan pun terjadi dalam sistem kerja. Hasil yang baik diperoleh melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik. Untuk itu perlu dibuat rancangan sistem yang baru, yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama. Dimana sistem yang baru ini akan memperbaiki kelemahan dari sistem yang lama. Pada bagian perumusan masalah telah dijelaskan bahwa, sistem yang sedang berjalan saat ini belum mampu untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi yang semakin meningkat saat ini. Karena pembuatan laporan yang dibutuhkan masih menggunakan paket pemrograman yang bukan berorintasi pada data, sebagai contoh Microsoft Excel. Pada microsoft Exel file-file yang ada tidak bisa direlasikan, padahal laporan yang penjualan disusun dari hasil perelasian file-file yang ada. Artinya software ini hanya mampu menyelesaikan masalah yang bersifat umum.

Efek dari penggunaan cara kerja ini secara langsung berdampak terhadap keefektifitasan kerja sistem. Kelemahan tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat bagaimana cara pembuatan laporan dengan mengelompokkan data-data penjualan yang ada secara manual. Pada tahap selanjutnya baru diisikan kedalam tabel sheet pada software mincrosoft Exel. Dari proses ini berakibat pengarsipan yang tidak perlu, dimana lembaran pengelompokkan dalam daftar tabel sama yang diarsip sama dengan yang ada pada file. Analisa sistem seperti ini sangat diperlukan dan akan dijelaskan lebih lanjut dengan memberikan beberapa usulan terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang berhubunagan dengan pengolahan data Penjualan.

Aliran Sistem Informasi Lama

Proses aliran sistem informasi lama ini dimulai dari :

1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian merketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Bagian logistik melakukan pengecekan persedian dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan. faktur dibuat rangkap tiga


4. Rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian penjualan.


5. Rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


6. Bagian penjualan menyerahkan Faktur kepada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


7. Faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


8. Bagian marketing kemudian membuat laporan penjualan berdasarkan data penjualan.


9. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Berikut ini Aliran Sistem Informasi yang berjalan.

http://lh4.ggpht.com/riyunizaalbum/SLbvE1euebI/AAAAAAAAALg/vybFnH5FVNU/zrclip_002p72902485.png?imgmax=576

Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru


Aliran Sistem Informasi (ASI) yang baru digunakan untuk menggambarkan aliran sistem informasi setelah dilakukan pengembangan terhadap sistem informasi yang diteliti. Aliran Sistem Informasi ini akan menggambarkan sistem secara global (menyeluruh), artinya seluruh entitas yang terlibat dengan sistem ini ikut digambarkan. Entitas yang terlibat dalam sistem pelaporan Penjualan produk ini adalah :


1. Distributor


2. Bagian Marketing


3. Bagian Logistik


4. Direktur


Kalau dilihat secara garis antara sistem informasi yang lama dan yang baru tidak begitu banyak terjadi perubahan. Perubahan terjadi hanya pada proses penyimpanan dan pengolahan data serta dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan. Karena memang disinilah yang sering terjadi masalah, yaitu keterlambatan dalam penghitungan dan pembuatan laporan.


Proses aliran sistem informasi baru ini dimulai dari :


1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian marketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Dengan nota permintaan ynag diterima bagian logistik melakukan pengecekan persediaan dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan.


4. faktur dibuat rangkap tiga, rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian marketing. Dan rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


5. Pada bagian marketing faktur yang diterima diserahkan pada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


6. Setelah terjadi transaksi penjualan, faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


7. Berdasarkan data penjualan yang ada bagian penjualan kemudian membuat laporan penjualan.


8. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Untuk lebih jelasnya keterangan di atas dapat dilihat pada gambar berikut:

http://lh6.ggpht.com/riyunizaalbum/SLbvGNJv_II/AAAAAAAAALk/sYLBq9j4Mik/zrclip_001p76cc599f.png?imgmax=640

v