Kamis, 25 Mei 2017



Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNS1BTPxJpTstgW7Q_QQq-KNVGkXvSPC5hYvncqYPJ6j1GdC5LyWyseLEgHCbyr05S6eLyaiiSB1-EvGf3JDtfNJfNZ4mGZrnxZ1r_dHRBonKJNxrU-D5JONF2k45mx2yqHN5cOf2Nk04/s200/algoritma-dan-struktur-data-ti13m-stmik-global-2013.png
Berhubung saya sudah lama tak buka blog dan kebetulan juga saya ada tugas kuliah dapat memposting artikel jadi saya sempatkan untuk mengisi waktu luang untuk memposting artikal berkaitan alat bantu dalam perancangan sistem informasi siapa tau ada yang butuh materi ini jadi saya iseng2 untuk memuat postingan ya hitung2 berbagi informasi walaupun kalau seandainya kita cari di google sudah banyak web dan blog yang membahas tentang materi ini tapi tidak ada salahnya kan ikut2tan membuat postingan hehe yang sama hehe ....

langsung saja untuk artikal blog saya ini berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem Informasi yang saya repost dari situs
gho-blogs.blogspot.co.id dalam artikalnya yang berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem informasi dijelaskan  ada alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin di capai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.

Pada dasarnya alat perancangan sistem informasi terbagi 3 bagian yaitu :
1. ASI (Aliran Sistem Informasi)
2. Context Diagram
3. DFD (Data Flow Diagram)

1. Alat Bantu Perancangan Sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
  • ASI (Aliran Sistem Informasi)
  • Context Diagram
  • DFD (Data Flow Diagram)
 1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.

Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWNpbaHLlULhLnBTVTmvkO33r1DfwJFlej-5BzK02LYreNPqQ0Q01bvIr7ozmhpPg-IO62N02DQo8aNeb3gesjceTyB_fJSXKWQ4PUes57f-oyoPXLLnHCUZLGUapncbGUd6yHTSC2_Ps/s400/1.png

1.2 Context Diagram 
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity  dengan suatu sistem  dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol Context Diagram
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsNCoOe4U4rz_KWCq4Z8ElqrImdwVBq_u3voZucQCB971_RrYGKhPIgdt9e_0J-69-KLXn-VE31PxsZJSXBMN6fe4NMIWIDrw2rFe-CBUNVbOnj5e2u1QvtTuTfu7Se7jiUacTNPUITe4/s400/2.png

1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ8RY5WSFGHiWWZovAGNQBasuOGtMFgbFwJ0Fh1O7zq0t5pMS-ar8uxCNJc6wK1w7S92LxOq1paspKqMDP7C_Mcz6GV7E1jFPh1AAJZphyjdcgR_VFFlI8UIyAyGsWDHn3_kNuSqOrpzQ/s400/3.png

Aturan dalam pembuatan DFD 
  • Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
  • Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
  • Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
  • Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
  • Mulai dari yang umum sampai yang detail
  • Jabarkan setiap proses
  • Pelihara konsistensi antar proses
  • Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
  • Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
  • Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
  • Buat diagram level 0
  •  Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.   

Cara pembuatan DFD 
  • Identifikasi semua external entity dalam sistem
  • Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
  • Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.
2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
  • Struktur Program
  • Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol dari struktur program :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGHIGcEaRhnfYS5QtayqXL2ezewxJuDv_18rxLIhKYtxpIK4gqo15QqlanDL6yuGkQ3zLaJBy8JUy64usVhXjTOaeVGRWl03PEmEhm3HMGIPM18I0y-U-shtpaAmKTdwOsMrihjE-dzY/s400/4.png

2.2 Flowchart 
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Berikut simbol-simbol dari Flowchart :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmm-dy28p_MARueNj-kXi98T7bMgKyypyIE8y8OiZR07CKXzLzZ-0Pxc506ByPaYWfiFZ01i4H37rDs50bKJHfI-BZDOHkbT-00rSk-rtCpePiI6MhvWJV5_hEVWAAABI4hN4wHFI7Po/s400/5.png

3. Alat Bantu Perancngan Database 
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan  seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. 

Berikut simbol-simbol dari ERD
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGP-0RhQV3ipLvmBKFJkMTAlW5W1ehQ8IsSqTaFUxc0k79e8_FnLyxm_TGiMM-u8hTI5QNF2M419Z4GQRHNBT2lUrWIuc4CPePRTe5hIq25O89EJSxwdh9sav6BSL7lgV0aNoY2h379U/s400/6.png
3.2 Normalisasi Database 
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel  untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangkan kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

Proses Normalisasi
  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya  dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahap-tahap normalisasi : 
Bentuk Tidak Normal (Menghilangkan perulangan group) --> Bentuk Normal Pertama (1NF)(Menghilangkan ketergantungan sebagian) --> Bentuk Normal Kedua (2NF) (Menghilangkan ketergantungan transitif) --> Bentuk Normal Ketiga (3NF) (Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional)
V
aliran sistem informasi
Aliaran System Informasi (ASI)
Ini adalah salah satu contoh penggunaan Aliran sistem informasi / ASI untuk menganalisa permasalahan dan mendisain sistem yang baru pada sebuah PT ABC (nama PT dikarang sendiri), berikut adalah kutipan langsungnya:

Mungkin teman-teman mempunyai pendapat mengenai rancangan ASI ini, silahkan masukkan komentarnya, sehingga bisa kita evaluasi bersama-sama.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNLks6iWyE0zwT-az5BOYpOytrOZy0kVcDmrJxPFkI3YJF19T42lLn2PFI5E5y713QpBpuKv_85O-z-JBosyw4TEKxf6PkUQE_PyHcfPs0p3u8VufSEN3YzSztLbFIbMQB_tNV9OO46zui/s320/Untitled.png

Sistem yang diterapkan atau yang sedang berjalan mengenai penjualan barang jadi maupun data konsumen masih menggunakan system manual. Jika dilihat dari segi fungsi penjualan pada PT ABC, supaya mudah mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari produksi perusahaannya, maka sebaiknya digunakan system informasi secara komputerisasi. Pengolahan data dengan menggunakan system manual ini dapat terjadi kekurangan dan kesalahan, sehingga terjadi kesulitan dalam memperbaiki atau memodifikasi data tersebut, juga akan memakan waktu yang lama untuk melakukan proses data.


Masalah system informasi pada PT ABC ini :
1.      Bagian administrasi,menerima daftar penjualan barang yang telah dicek      pelanggan dan mencek kembali daftar penjualan barang tersebut.
2.      Kemudian diberikan kepada bagian gudang untuk mencari barang permintaan pelanggan.
3.   Setelah barang ada maka bagian gudang memberikan daftar barang yang dipesan pada pelanggan dan kepada bagian keuangan.
4.   Bagian keuangan daftar barang yang dipesan tersebut dibuatnya faktur penjualan yang nantinya diberikan kepada bagian administrasi.
5.      Kemudian bagian administrasi membuat laporan harian dengan 2 rangkap.
6.     laporan harian yang pertama  diarsip dan diberikan kepada pimpinan perusahaan sebagai laporan penjualan apabila dibutuhkannya.


Dengan menggunakan system tersebut di atas, maka perusahaan sering mengalami masalah dalam pembuatan laporan yang khususnya bagian administrasi. Sebab dengan system tesebut data yang diperoleh tidak efisien, karena system yang sedang berjalan masih menggunakan system manual.


Analisa terhadap system yang sedang berjalan bertujuan :
- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan system lama kurang efisien dalam melakukan pengolahan data penjualan.
- Untuk mengetahui apakah arsip yang disimpan mempunyai tingkat keamanan yang terjamin.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada system lama dapat disimpulkan suatu system informasi pengolahan dalam mengadakan pengolahan data penjualan untuk menghasilkan laporan. disebelah adalah Aliran Sistem Informasi yang berjalan

Disain Sistem Baru
Di dalam mempelajari system lama banyak sekali ditemui kelemahan-kelemahan, seperti kurang efisiennya penggunaan waktu. Seandainya terjadi kesalahan yang berulang-ulang berarti kita harus membuat laporan baru. Dengan diterapkannya system baru, maka diharapkan bagi analisis melakukan penganalisaan terhadap kebutuhan informasi yaitu berupa output yang dikehendaki dan selanjutnya menganalisa persyaratan yang diperlukan serta menyiapkan data apa saja yang perlu disimpan dalam file. Setelah kebutuhan informasi dan persyaratan tersebut diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, antara lain :


1. Merancang dan menerapkan file-file yang dibutuhkan yaitu membuat   rancangan data-data sesuai dengan jenis datanya.
2. Merancang system secara global.
3. Pembuatan program aplikasi.
Untuk mendesain system baru perlu diketahui beberapa hal yang menunjang terjadinya modifikasi system yang berlaku sekarang. Dalam hal ini penulis memulai dengan menentukan bentuk keluaran, bentuk masukan dan file-file yang dibutuhkan,
serta proses yang terjadi selama system berjalan. Diharapkan dengan rancangan system baru ini tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diperoleh kapan saja oleh pemakai system.
Berikut ini desain sistem baru:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQt0HqFyrrgo92aFiNrTsebbohkX4pAvwq_OKDc3YPYqs7Q9-h6th7ECZE_IiXbMaGH4Mmc4dgLJSsp78_X3l3MbRl0q11f_NM76rsc6vigxOqT_IU9s6AG-a5SGtI4V4ZJvNvqrjU447x/s320/Untitled1.png

Nama                                                    : M.Ropianto
NIDN:                                                    : 102867804
Status                                                   : Dosen Tetap YAPISTA / STT Ibnu Sina
Pengampuh Matakuliah                   : analisa dan perancangan sistem informasi

aliran sistem informasi
Aliaran System Informasi (ASI)
Ini adalah salah satu contoh penggunaan Aliran sistem informasi / ASI untuk menganalisa permasalahan dan mendisain sistem yang baru pada sebuah PT ABC (nama PT dikarang sendiri), berikut adalah kutipan langsungnya:

Mungkin teman-teman mempunyai pendapat mengenai rancangan ASI ini, silahkan masukkan komentarnya, sehingga bisa kita evaluasi bersama-sama.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNLks6iWyE0zwT-az5BOYpOytrOZy0kVcDmrJxPFkI3YJF19T42lLn2PFI5E5y713QpBpuKv_85O-z-JBosyw4TEKxf6PkUQE_PyHcfPs0p3u8VufSEN3YzSztLbFIbMQB_tNV9OO46zui/s320/Untitled.png

Sistem yang diterapkan atau yang sedang berjalan mengenai penjualan barang jadi maupun data konsumen masih menggunakan system manual. Jika dilihat dari segi fungsi penjualan pada PT ABC, supaya mudah mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari produksi perusahaannya, maka sebaiknya digunakan system informasi secara komputerisasi. Pengolahan data dengan menggunakan system manual ini dapat terjadi kekurangan dan kesalahan, sehingga terjadi kesulitan dalam memperbaiki atau memodifikasi data tersebut, juga akan memakan waktu yang lama untuk melakukan proses data.


Masalah system informasi pada PT ABC ini :
1.      Bagian administrasi,menerima daftar penjualan barang yang telah dicek      pelanggan dan mencek kembali daftar penjualan barang tersebut.
2.      Kemudian diberikan kepada bagian gudang untuk mencari barang permintaan pelanggan.
3.   Setelah barang ada maka bagian gudang memberikan daftar barang yang dipesan pada pelanggan dan kepada bagian keuangan.
4.   Bagian keuangan daftar barang yang dipesan tersebut dibuatnya faktur penjualan yang nantinya diberikan kepada bagian administrasi.
5.      Kemudian bagian administrasi membuat laporan harian dengan 2 rangkap.
6.     laporan harian yang pertama  diarsip dan diberikan kepada pimpinan perusahaan sebagai laporan penjualan apabila dibutuhkannya.


Dengan menggunakan system tersebut di atas, maka perusahaan sering mengalami masalah dalam pembuatan laporan yang khususnya bagian administrasi. Sebab dengan system tesebut data yang diperoleh tidak efisien, karena system yang sedang berjalan masih menggunakan system manual.


Analisa terhadap system yang sedang berjalan bertujuan :
- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan system lama kurang efisien dalam melakukan pengolahan data penjualan.
- Untuk mengetahui apakah arsip yang disimpan mempunyai tingkat keamanan yang terjamin.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada system lama dapat disimpulkan suatu system informasi pengolahan dalam mengadakan pengolahan data penjualan untuk menghasilkan laporan. disebelah adalah Aliran Sistem Informasi yang berjalan

Disain Sistem Baru
Di dalam mempelajari system lama banyak sekali ditemui kelemahan-kelemahan, seperti kurang efisiennya penggunaan waktu. Seandainya terjadi kesalahan yang berulang-ulang berarti kita harus membuat laporan baru. Dengan diterapkannya system baru, maka diharapkan bagi analisis melakukan penganalisaan terhadap kebutuhan informasi yaitu berupa output yang dikehendaki dan selanjutnya menganalisa persyaratan yang diperlukan serta menyiapkan data apa saja yang perlu disimpan dalam file. Setelah kebutuhan informasi dan persyaratan tersebut diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, antara lain :


1. Merancang dan menerapkan file-file yang dibutuhkan yaitu membuat   rancangan data-data sesuai dengan jenis datanya.
2. Merancang system secara global.
3. Pembuatan program aplikasi.
Untuk mendesain system baru perlu diketahui beberapa hal yang menunjang terjadinya modifikasi system yang berlaku sekarang. Dalam hal ini penulis memulai dengan menentukan bentuk keluaran, bentuk masukan dan file-file yang dibutuhkan,
serta proses yang terjadi selama system berjalan. Diharapkan dengan rancangan system baru ini tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diperoleh kapan saja oleh pemakai system.
Berikut ini desain sistem baru:

Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Dalam perancangan sistem informasi, dibutuhkan beberapa alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin dicapai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.

Posting ini sengaja saya bikin sebagai bahan referensi untuk bab 2 skripsi jurusan Sistem Informasi.

Pada dasarnya, alat bantu perancangan sistem informasi terbagi atas 3 bagian yaitu :
  1. Alat bantu perancangan sistem
  2. Alat bantu perancangan logika program
  3. Alat bantu perancangan database
Barikut penjabaran dari alat bantu perancangan sistem informasi.

1. Alat bantu perancangan sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
  • ASI (Aliran Sistem Informasi)
  • Context Diagram
  • DFD (Data Flow Diagram)
1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.

Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses Manual. Digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan komputer.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses Komputer. Proses yang menggunakan komputer dimana pengolahan data dilakukan secara online.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Dokumen. Merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data yang menunjukkan input dan output, baik untuk proses manual maupun komputer.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Garis Alir. Menunjukkan aliran atau arah dalam proses pengolahan data.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Arsip. Untuk menggambarkan penyimpanan data baik dalam bentuk arsip atau file komputer. Dapat di tulis F atau A.


1.2 Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity  dengan suatu sistem  dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol Context Diagram

No
Simbol
Keterangan
1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8A4IG4GLWL26EbNj-bpgpmP3J8Dio8p6gw3d2Sa5Q9EKyuUf4gRCBXRu2qHQI0wcMg3EzxitiHJ8DOe2_yNEjc-e9yDiwRyfbdB-QhyphenhyphenhtQr0OjA_BbkCBsQpJw1_EdgCPTrtxw1eCALii/s1600/2.jpg
Kesatuan Luar(EksternalEntity) = Merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada diluar lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output sistem.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses(Process) = Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh, mesin atau komputer dari suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Arus Data (Data Flow) = Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan. Arus data ini menunjukan arus data dari yang masuk ke dalam proses sistem


1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Kesatuan Luar/External Entity merupakan sumber atau tujuan data, dapat berupa bagian atau orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data yang masuk menjadi keluaran.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Penyimpanan Data/Data Store merupakan tempat penyimpanan dokumen-dokumen atau file-file yang dibutuhkan.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Aliran Data. Menunjukkan arus data dalam proses.

Aturan dalam pembuatan DFD
  • Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
  • Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
  • Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
  • Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
  • Mulai dari yang umum sampai yang detail
  • Jabarkan setiap proses
  • Pelihara konsistensi antar proses
  • Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
  • Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
  • Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
  • Buat diagram level 0
  •  Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.   

Cara pembuatan DFD 
  • Identifikasi semua external entity dalam sistem
  • Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
  • Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.

2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
  • Struktur Program
  • Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol dari struktur program :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol sumber / atau tujuan data
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol proses terdefinisi


2.2 Flowchart
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Berikut simbol-simbol dari Flowchart :

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Input/Output.
Digunakan untuk mewakili data input/output.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Proses.
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Garis Alir.
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Penghubung.
Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus. Baik pada halaman yang sama maupun di halaman berikutnya.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Keputusan.
Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.
6
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Proses Terdefinisi.
Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
7
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Persiapan.
Digunakan untuk memberi/menset nilai awal suatu besaran.
8
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Simbol Titik Terminal.
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses


3. Alat Bantu Perancngan Database
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan  seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. 

Berikut simbol-simbol dari ERD

No
Simbol
Keterangan
1
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Entity, yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Di dalam database, entity lebih dikenal dengan nama File.
2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Atribut, yaitu karakteristik yang mencirikan suatu entity atau property dari sebuah entity. Di dalam database, atribut dikenal dengan nama Field.
3
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Field Key, yaitu Data/atribut yang bersifat unique(berbeda) dan tidak akan pernah sama dengan yang lainnya
4
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Relationship, merupakan relasi yang menyatakan hubungan antara entity.
5
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi
Link, merupakan garis yang digunakan sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.


3.2 Normalisasi Database
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel  untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangkan kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

Proses Normalisasi
  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya  dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkk7epF0_LupwYl-CnC7NKM3xyY3TY8E4gjzQFTkxe4f_ihhWVaQHLzq_QIR0tPgg_W0R6RWODExpuH0jFXriw812pf6lFesNdsL4KLu3apxdo_wzevuwhvI5z7aE9SNwNk0VWlHDX4zY/s0/date.png17.29 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXeuQG1KKzp0_drHnVLQyP_rSFyr48IMtF0pNmft6pqPCJIu81VTiQDnYB96ZpHlOMekmukSy3hliagIAUYRByuPqQ0KFUHzg7rXBXicG_VdOhlbwYwBlYLDvGiDDTvk6sFfWxxJ8x53yv/s0/user.pngshinichi kudo https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie3BbXK-ger6z7LAAkhixVhdBm0Njt3ej1wmVikUNsWKlHg4nBofi16XG_39qxA0C0w8IfqGZE0hMm3zMZ5hT18A6dmX-rF5WnLh-8JohnnGSrXnNenD996J0kRaFNTV3R12HAvHpUEeMU/s0/comments.pngNo comments
·         Berikut ini ada contoh penggunaan Aliran Sistem Informasi (ASI) untuk Sistem Informasi Penjualan, mungkin bisa dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya berlaku diperusahaan / tempat magang kita. Artikel ini digunakan sebagai pembanding atau pembangkit ide bagi anda yang ingin membuat tugas akhir atau skripsi yang mengetengahkan masalah sistem informasi penjualan. Silahkan jika ada tambahan dari pembaca berupa saran dan komentar..

Mengingat kemajuan ilmu dan tekhnologi semakin meningkat dan berkembang seiring dengan perkembangn ilmu pengetahuan, perubahan pun terjadi dalam sistem kerja. Hasil yang baik diperoleh melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik. Untuk itu perlu dibuat rancangan sistem yang baru, yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama. Dimana sistem yang baru ini akan memperbaiki kelemahan dari sistem yang lama. Pada bagian perumusan masalah telah dijelaskan bahwa, sistem yang sedang berjalan saat ini belum mampu untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi yang semakin meningkat saat ini. Karena pembuatan laporan yang dibutuhkan masih menggunakan paket pemrograman yang bukan berorintasi pada data, sebagai contoh Microsoft Excel. Pada microsoft Exel file-file yang ada tidak bisa direlasikan, padahal laporan yang penjualan disusun dari hasil perelasian file-file yang ada. Artinya software ini hanya mampu menyelesaikan masalah yang bersifat umum.

Efek dari penggunaan cara kerja ini secara langsung berdampak terhadap keefektifitasan kerja sistem. Kelemahan tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat bagaimana cara pembuatan laporan dengan mengelompokkan data-data penjualan yang ada secara manual. Pada tahap selanjutnya baru diisikan kedalam tabel sheet pada software mincrosoft Exel. Dari proses ini berakibat pengarsipan yang tidak perlu, dimana lembaran pengelompokkan dalam daftar tabel sama yang diarsip sama dengan yang ada pada file. Analisa sistem seperti ini sangat diperlukan dan akan dijelaskan lebih lanjut dengan memberikan beberapa usulan terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang berhubunagan dengan pengolahan data Penjualan.

Aliran Sistem Informasi Lama

Proses aliran sistem informasi lama ini dimulai dari :

1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian merketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Bagian logistik melakukan pengecekan persedian dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan. faktur dibuat rangkap tiga


4. Rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian penjualan.


5. Rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


6. Bagian penjualan menyerahkan Faktur kepada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


7. Faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


8. Bagian marketing kemudian membuat laporan penjualan berdasarkan data penjualan.


9. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Berikut ini Aliran Sistem Informasi yang berjalan.

http://lh4.ggpht.com/riyunizaalbum/SLbvE1euebI/AAAAAAAAALg/vybFnH5FVNU/zrclip_002p72902485.png?imgmax=576

Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru


Aliran Sistem Informasi (ASI) yang baru digunakan untuk menggambarkan aliran sistem informasi setelah dilakukan pengembangan terhadap sistem informasi yang diteliti. Aliran Sistem Informasi ini akan menggambarkan sistem secara global (menyeluruh), artinya seluruh entitas yang terlibat dengan sistem ini ikut digambarkan. Entitas yang terlibat dalam sistem pelaporan Penjualan produk ini adalah :


1. Distributor


2. Bagian Marketing


3. Bagian Logistik


4. Direktur


Kalau dilihat secara garis antara sistem informasi yang lama dan yang baru tidak begitu banyak terjadi perubahan. Perubahan terjadi hanya pada proses penyimpanan dan pengolahan data serta dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan. Karena memang disinilah yang sering terjadi masalah, yaitu keterlambatan dalam penghitungan dan pembuatan laporan.


Proses aliran sistem informasi baru ini dimulai dari :


1. Distributor yang menyerahkan nota permintaan barang pada bagian marketing.


2. Bagian marketing kemudian mencek nota yang diterima tersebut dan kemudian diserahkan pada bagian logistik.


3. Dengan nota permintaan ynag diterima bagian logistik melakukan pengecekan persediaan dari barang yang diminta dan langsung membuat faktur penjualan dari barang-barang yang dipesan.


4. faktur dibuat rangkap tiga, rangkap satu dan dua diserahkan pada bagian marketing. Dan rangkap ketiga disimpan sebagai arsip.


5. Pada bagian marketing faktur yang diterima diserahkan pada distributor beserta barang yang dipesan sebagai bukti transaksi penjualan.


6. Setelah terjadi transaksi penjualan, faktur yang tinggal pada bagian penjualan diolah menjadi data penjualan.


7. Berdasarkan data penjualan yang ada bagian penjualan kemudian membuat laporan penjualan.


8. Laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan pada direktur dan yang kedua disimpan sebagai arsip.


Untuk lebih jelasnya keterangan di atas dapat dilihat pada gambar berikut:

http://lh6.ggpht.com/riyunizaalbum/SLbvGNJv_II/AAAAAAAAALk/sYLBq9j4Mik/zrclip_001p76cc599f.png?imgmax=640

v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar